Jumat, 16 Desember 2016

Judul              : Tugas IBD 3
Nama Dosen  : Ramita Hapsari
Nama             : Alisa Agustia
NPM              : 10216616
Kelas              : 1EA19


Antasari Azhar, Pejabat penting yang menjadi ketua KPK tersandung kasus hukum yang tak terduga. Diawali dengan skandal perselingkuhan, Antasari pun dipenjara karna dakwaan pembunuhan, ragam isu membuat kasus Antasari yang melahirkan berbagai teori konspirasi terkait politik tingkat tinggi. Kini ia mencoba bertahan sembari menyiapkan sisa – sisa masa depan.

Masalah yang dihadapi

Antasari  dipenjara karna dakwaan pembunuhan, ragam isu membuat kasus Antasari yang melahirkan berbagai teori konspirasi terkait politik tingkat tinggi. Sejak divonis pada tahun 2010 Antasari berjuang untuk bebas. Namun, upaya dalam membersihkan nama selalu kandas. Ia mengaku menjalani hidup sangat berat.

 Pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen dilakukan secara terencana dan melibatkan banyak pelaku. Antasari diduga sebagai aktor intelektual di balik pembunuhan tersebut sehingga ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 340 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati. 

Demikian penjelasan Kapolda Metro Jaya Ijen Pol Wahyono usai pemeriksaan yang berlangsung Senin (4/5) pagi hingga petang. Nama Antasari Azhar muncul setelah polisi menggali informasi dari tersangka sebelumnya yang telah ditahan. Total ada 11 tersangka sebelumnya yang terseret kasus pembunuhan ini.

Antasari menolak semua tuduhan termasuk perselingkuhan yang menjadi motif utama pembunuhan tersebut dan mengaku tetap setia kepada Ida Laksmiwati yang telah menjadi istrinya selama lebih dari 26 tahun. Statusnya sebagai tersangka membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 4 Mei 2009 memberhentikan dari jabatannya sebagai ketua KPK.

Antasari pun didakwa dengan hukuman mati dan divonis penjara selama 18 tahun pada sidangnya yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 11 Februari 2010. Dalam persidangan, Ketua Majelis Hakim Herry Swantoro menyatakan, semua unsur sudah terpenuhi antara lain, unsur barang siapa, turut melakukan, dengan sengaja, direncanakan, dan hilangnya nyawa orang lain. Majelis hakim menyatakan perbuatan terdakwa sudah memenuhi unsur Pasal 55 KUHP, sehinga majelis hakim tidak sependapat dengan pledoi terdakwa dan kuasa hukumnya. Atas vonis tersebut, Antasari merencanakan akan mengajukan banding  tetapi tidak jadi.
(http://nasional.kompas.com/read/2009/05/05/03121713/Inilah.Kronologi.Pengungkapan.Pembunuhan.Nasrudin)

Sikap dalam Menghadapi Kekaulatan Mental
Setelah Antasari dibebaskan, ia menata hidup dengan keluarga dengan keterbatasan dan banyak hal. Ia bisa jadi Dosen, mengajar, tidak harus dipemerintahan. Kini ia mencoba bertahan sembari menyiapkan sisa – sisa masa depan.

Ia mengaku menjalani hidup sangat berat, ketika malam datang terbayang wajah keluarga “Karna waktu saya bertugas sejak saya di kemenhakiman tepatnya di Badan Pembinaan Hukum Nasional di kejaksaan dan terakhir di KPK sejak Saya bertugas, saya menomer dua-kan keluarga, Negara yang saya utamakan. Tapi, ketika saya terpuruk Negara tidak terlihat oleh Saya, justru keluarga ada dengan saya.” (https://www.youtube.com/watch?v=9MFygu5-AZA)


Pandangan Hidup dirinya
Diungkapkan bahwa selama ini ia tegar karena Tuhan tidak tidur. "Begitu cara orang menzalimi saya. Kebenaran mulai terungkap, Allahu Akbar," tutur Antasari.
(http://www.hukumpedia.com/sangpenandai/fakta-dibalik-rekayasa-kasus-antasari-azhar-bab-7)

Antasari Azhar menjadi contoh yang meyakinkan tentang betapa membuat jabatan dan kekuasaan berada dipuncak kemasyhuran punya akses pada elit – elit kekuasaan justru menjadi korban penghakiman. Martabat tercemarkan reputasi hancur berantakan  karir cemerlang pun tak terselamatkan. Antasari mencoba memulihkan nama baik tapi risiko membuatnya hati – hati untuk berisik. Begitulah kehidupan di lingkaran kekuasaan jatuh bangun oleh intrik jadi risiko oleh keseharian. Kawan tiba – tiba menikam layaknya lawan, dari lawan tiba – tiba menjadi hangat seperti kawan. (https://www.youtube.com/watch?v=4cOsTg0ssBQ)

Hanya keluarga menjadi benteng terakhir saat tekanan datang nyaris tiada akhir. Antasari adalah pelajaran berharga betapa keluarga ialah harta yang paling luar biasa.